Buku ini membahas teknik-teknik penilaian proyek yang ada dalam industri perminyakan dan pertambangan dari pendekatan konvensional sampai modern.
Buku ini dibuat untuk memberikan gambaran kepada praktisi bisnis perminyakan dan pertambangan di Indonesia tentang berbagai teknik penilaian proyek yang dapat diaplikasikan pada kasus-kasus di Indonesia.
Buku ini dilengkapi beberapa contoh spreadsheet perhitungan dari teknik-teknik yang dibahas dengan situasi yang terjadi di Indonesia.
Terbitnya buku ini diharapkan dapat membantu para praktisi perminyakan dan pertambangan dalam membuat keputusan bisnisnya secara lebih efektif dan efisien.

Skema diatas memperlihatkan masing-masing konsep dibagi menjadi model statik dan dinamik. Model statik biasanya berhubungan dengan asumsi single point forecast dan belum mempertimbangkan adanya fleksibilitas manajemen. Sedangkan Model Dinamis sudah memperhitungkan adanya interaksi antar variabel serta adanya fleksibilitas manajemen dalam mengantisipasi kejadian kedepan.
Pada teknik konvensional akan dibahas beberapa teknik yang selama ini banyak digunakan praktisi keekonomian proyek yaitu
a. DCF statis
b. analisa sensitifitas
c. simulasi monte carlo
d. Analisa diagram keputusan (decision tree)
Pada tiga teknik pertama diatas (a, b dan c), unsur fleksibilitas manajemen belum dipertimbangkan dalam keekonomian proyek. Unsur fleksibilitas manajemen mulai dipertimbangkan ketika kita membahas teknik decision tree (d). mulai diperhitungkan terutama pada proyek eksplorasi seperti dalam menentukan apakah suatu prospek eksplorasi layak untuk dibor atau tidak. Teknik-teknik ini akan dibahas pada bagian kedua buku ini.
Teknik modern akan dibahas pada bagian ketiga buku ini. Teknik keekonomian ini mengambil dasar perhitungan opsi saham (stock option) di bursa keuangan yang dikenal dengan metode Real Options.
Berdasarkan perkembangannya, teknik-teknik RO yang akan dibahas adalah :
- financial options analogy
- binomial lattice
- Real Option Statis
- Real Option Dinamis
Dua teknik pertama (d dan e) adalah merupakan kelompok DCF-RO yang merupakan pengembangan dari konsep DCF dengan menggabungkan unsur fleksibilitas manajemen ke dalam konsep DCF. Hal ini digambarkan sebagai garis patah-patah pada gambar 1.
Financial Options Analogy adalah teknik yang dikembangkan dengan menganalogikan parameter-pareameter yang ada dalam suatu proyek dengan parameter-parameter yang ada dalam suatu opsi saham (stock options). Pendekatan pertama dalam teknik ini adalah dengan menghitung nilai opsi yang ada suatu proyek dengan menggunakan rumus Black Scholes Merton (BSM).
Pendekatan lainnya yang akan dibahas adalah dengan menggunakan model Paddock Siegel Smith (PSS). Model ini sangat dikenal dalam dunia perminyakan dalam menghitung nilai ekonomis suatu cadangan yang belum dikembangkan (undeveloped reserve).
Meski model PSS ini muncul sekitar tahun 1987 – 1988, banyak tulisan saat ini yang masih merujuk pada model tersebut dalm pengaplikasiannya pada kasus-kasus perminyakan lainnya seperti untuk menghitung harga saham perusahaan minyak (Beliossi, 1996) atau membuat suatu jastifikasi dalam pemberian insentif pada suatu kontrak PSC di Indonesia (Nuzulul, 2008).
Binomial lattice merupakan teknik kedua yang dikembangkan didalam real options yang telah banyak diaplikasikan tidak hanya pada industri perminyakan dan pertambangan tapi industri-industri lainnya seperti farmasi dan teknologi informasi. Pendekatanya yang tidak matematis dan lebih menyerupai konsep decision tree, membuat teknik ini lebih mudah diterima oleh para praktisi. Beberapa software komersial telah dikembangkan berdasarkan teknik ini diantaranya adalah ROAT TM dan ROSLS TM.
Pada tahun 1998, metode RO ini mengalami perkembangan baru khususnya setelah keluarnya kumpulan tulisan pada The Energy Journal mengenai metode keekonomian asset modern untuk industri perminyakan (David Laughton dkk, 1998).
Dalam tulisan ini dikemukakan bahwa kunci inovasi dari penemuan rumus BSM bukan terletak adanya unsur fleksibilitas yang selama ini orang kenal melainkan terletak pada :
- ditemukannya cara menghitung faktor ketidakpastian dengan suatu model kuantitatif dinamis.
- keekonomian ketidakpastian langsung pada sumber atau variabel yang menyebabkan ketidakpastian tersebut
Konsep inilah yang melahirkan teknik ketiga yaitu RO statis dimana metode RO tetap akan memberikan hasil yang berbeda dengan metode DCF meski tidak ada opsi manajemen dalam proyek tersebut.
Dalam teknik ketiga ini akan dibahas apa yang menjadi dasar perbedaan antara metode RO dan DCF. Topik ini menjadi penting karena menjadi basis perkembangan metode real options dimasa yang akan datang.
Teknik keempat adalah teknik RO dinamis dimana akan dibahas simulasi dari metode RO dimana unsur fleksibilitas manajemen belum dimasukkan serta bagaimana metode RO ini dintegrasikan dengan simulasi dan decision tree. Salah satu pengembangan terakhir yang sekarang banyak dikembangkan dan diaplikasikan dalam keekonomian proyek perminyakan dan pertambangan adalah dengan menggunakan metode Least Squares Monte Carlo (LSM).
Pada bagian keempat, kita akan mulai membahas bagaimana mengaplikasikan teknik-teknik kedalam studi kasus pada industri perminyakan. Untuk itu akan dibahas lebih dulu mengenai sistem production sharing contract (PSC) yang ada dalam industri perminyakan di Indonesia. Berdasarkan sistem kontrak PSC ini, kita akan coba aplikasikan satu persatu teknik-teknik yang ada baik itu teknik konvensional maupun modern.
Pada bagian kelima, kita akan mengaplikasikan teknik-teknik ini pada industri pertambangan. Sama seperti industri perminyakan, akan dibahas lebih dulu mengenai sistem kontrak karya dan kuasa pertambangan yang ada dalam industri pertambangan di Indonesia. Berdasarkan sistem kontrak yang ada, kita akan coba aplikasikan satu persatu teknik-teknik yang ada baik itu teknik konvensional maupun modern.
Bagian terakhir buku ini akan membahas issue dan tantangan dalam mensosialisasikan konsep RO ini pada suatu organisasi atau perusahaan, serta bagaimana pengalaman dari sebuah perusahaan minyak dalam mengaplikasikan konsep ini.
Pada akhirnya buku ini akan ditutup dengan beberapa kesimpulan yang diambil dari pembahasan bab-bab sebelumnya.
Tak ada gading yang tak retak. Saya sadar nantinya banyak yang harus diperbaiki dalam buku pertama ini. Mudah-mudahan ini bukan buku yang terakhir.
Buku ini didikasikan untuk Almarhum H. Bachrudji Abdul Al Chafied (Ayahanda dari Penulis), yang telah meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 2008
Semoga Allah SWT memberikan ampunan atas kesalahan dan menerima semua amalan beliau semasa beliau hidup…Amin
Ass.wr.wb. Pak Nuzulul Haq, pertama turut berduka atas meninggalnya ayah Pak Nuzulul Haq.
kalau boleh tahu dimana saya bisa “membeli” buku yang akan anda terbitkan tsb.? saran saya, anda bisa “promosi” lewat IPA ataupun IATMI. Selain metoda-metoda tersebut, mungkin lebih afdol lagi kalau sekiranya masalah biaya dalam industri migas bisa turut disinggung juga. Khususnya yang sangat terpengaruh terhadap harga minyak. misalnya biaya pemboran serta jasa service yang berkaitan dengan pemboran.
Walaikum salam Pak Hardi,
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas simpatinya.
Memang saat ini, buku ini masih direview oleh penerbit, namun kelihatannya saya masih harus mereviewnya kembali. Jadi mungkin akhir tahun ini belum firm utk keluar.
Mengenai promosi, memang benar saya sudah mulai mempromosikannya lewat paper saya di IATMI dan IPA, tapi memang perlu waktu. makanya saya juga sosialisasikan lewat training.
memang saat ini saya masih menekankan pada teknik valuasi belum kearah biaya, mudah-mudahan nanti saya juga bisa touch pada buku selanjutnya
Ass.wr.wb. Pak Zul , Saya turut berduka atas meninggalnya ayah Pak Zul.
Saya salut atas usaha pak Zul untuk menulis buku untuk membagi ilmu yang pak Zul punya .Semoga buku tersebut nantinya akan membantu para praktisi di proyek MIGAS dan saya berharap akan menjadi refferensi dbaik didalam maupun diluar negeri.
Wass. wr.wb.